"Terima kasih sudah menjadi tua bersama kami..."
Sebelum weekend kemarin, sulit membayangkan bahwa ucapan itu merupakan bentuk ungkapan penghargaan tertinggi untuk seseorang. Mengalahkan segala pujian, segala plakat penghargaan.
Ucapan itu menunjukkan betapa seseorang bukan hanya telah memberi begitu banyak arti untuk banyak orang. Ucapan itu menunjukkan bahwa orang tersebut sudah melakukannya begitu konsisten, begitu lama. Sampai orang itu dan audiens-nya menua bersama.
Orang itu adalah Adam Sandler. Aktor, komedian, penyanyi yang weekend kemarin mendapatkan penghargaan Mark Twain. Sebuah penghargaan tertinggi di dunia komedi, yang rutin diacarakan di Washington DC, ditayangkan oleh CNN.
Dia mendapatkannya di usia 56 tahun, setelah lebih dari 30 tahun produktif menghasilkan film, album, dan perform di panggung musik dan komedi.
Bagi pembaca yang muda, nama Adam Sandler mungkin tidak familiar. Bagi yang sudah mulai tua seperti saya, dan bagi mereka yang grow up di era 1990-an, nama Adam Sandler merupakan salah satu nama terbesar di komedi.
Apalagi mereka yang doyan nonton film-film komedi "tidak dewasa." Seperti saya.
Sandler, asal New York, mengawali karirnya di panggung standup. Lalu karirnya meroket setelah menjadi personel permanen di acara komedi mingguan, Saturday Night Live.
Setelah itu, karirnya terus melejit lewat film-film kocak yang dirilis secara rutin. Mulai Billy Madison, Happy Gilmore, Big Daddy, Mr. Deeds, dan seterusnya. Termasuk dua film komedi romantis yang sangat saya sukai: Wedding Singer dan 50 First Dates.
Hebatnya, dalam semua film itu, Sandler pada dasarnya tampil dalam karakter yang sama. Seorang "man child" alias orang dewasa yang bertingkah kekanak-kanakan. Dan penggemarnya tidak pernah bosan!
Semakin bertambah usia, Sandler mulai mencoba membuat komedi yang ceritanya lebih "berat." Atau, membuat film drama. Sebagai penggemar berat olahraga basket, Sandler belakangan membuat film bertema basket, berjudul Hustle, yang tayang di Netflix.
Orang boleh meledeknya. Menyebutnya sebagai aktor minim bakat, komedian minim variasi. Bahkan, model rambut dan gaya dandannya pun tak pernah berubah, di dunia nyata maupun di seluruh filmnya.
Tapi, segala ledekan itu tidak bisa mengalahkan hasil akhir. Sandler merupakan salah satu aktor dengan hasil box office tertinggi dalam sejarah. Seluruh filmnya telah meraup lebih dari USD 4 miliar di bioskop. Silakan hitung sendiri dalam rupiah.
Malam penghargaan Mark Twain sendiri begitu asyik ditonton. Malam itu, seluruh sahabat, rekan kerja, plus para bintang komedi datang semua di Washington DC. Beberapa tampil di panggung, bergantian "berpidato" dan adu lucu, beberapa ikut adu bernyanyi lucu.
Acara penghargaan itu terasa jadi kombinasi rangkaian pidato/standup comedy/konser. Chris Rock tampil. Juga beberapa komedian yang pernah bekerja bersama Sandler. Antara lain Dana Carvey, David Spade, Rob Schneider, Conan O'Brien, Ben Stiller, Steve Buscemi. Anda yang besar di era 1990-an tentu sadar, mereka adalah nama-nama besar komedi era itu. Sekarang semua sudah berusia 50-an, bahkan 60-an. Seangkatan dengan Sandler.
Dua aktris perempuan superkondang, Drew Barrymore dan Jennifer "Rachel" Aniston, ikut tampil. Keduanya sangat kocak, seolah beradu siapa yang lebih akrab dengan Sandler.
Idina Menzel, yang anak-anak mengenal sebagai pengisi suara Elsa di film Frozen, ikut tampil menyanyikan lagu kocak me-roasting Sandler.
Ya, pada dasarnya semua yang tampil memang berbagai cerita tentang Sandler, atau pengalaman bersama Sandler. Semua tentu me-roasting, meledek.
Adam Sandler bersama istrinya Jackie Sandler (kiri) serta putri Sadie dan Sunny (kanan)
David Spade menegaskan itu. "Karirnya memang sulit dipercaya. Dia telah menghasilkan USD 4 miliar dolar dengan bakat sekecil itu!" ujarnya disambut tawa hadirin.
"Adam Sandler. Ribuan standup show, lusinan film, cukup dengan satu gaya rambut! Belum pernah ada yang bisa seperti itu. Tidak ada lagi yang seperti itu," tegasnya, lagi disambut tawa riuh hadirin.
Dari semua yang tampil, ada satu performance yang mampu membuat saya menitikkan air mata haru. Yaitu ketika Rob Schneider tampil di panggung. Schneider (yang mungkin Anda kenal di film komedi Deuce Bigalow, Male Gigolo), menyampaikan monolog yang menyentuh.
Rob Schneider saat tampil di malam penghargaan Mark Twain untuk Adam Sandler.
Awalnya bercerita bagaimana dia bertemu Sandler. Bagaimana dia akhirnya menjadi salah satu kolaborator terbanyaknya, gara-gara Schneider paling tidak keberatan mendapatkan peran-peran paling "memalukan."
Schneider senang berkolaborasi, senang membuat orang tertawa, bersama Sandler. Dia menegaskan betapa pentingnya peran komedi dalam kehidupan. "Komedi dan tawa itu seperti musik. Seperti musik yang sangat indah, seperti makanan yang sangat enak. Semua memiliki ikatan emotional memory," paparnya.
Schneider, kini 59 tahun, lantas melantunkan sebuah lagu. Pelesetan dari Growing Old With You, lagu romantis yang dinyanyikan Sandler untuk Drew Barrymore di film Wedding Singer.
Liriknya diubah, ucapan terima kasih atas segala pertemanan, segala bantuan, dan upaya yang dilakukan oleh Sandler untuk semua orang, selama puluhan tahun. Lagu itu akhirnya ditutup dengan kalimat: "Thank's for growing old with us..." (Azrul Ananda)
Lima Film Adam Sandler Favorit AZA:
1. 50 First Dates
Puluhan kali sudah saya tonton film ini. Selalu tertawa dan terharu. Bagaimana seseorang setiap hari harus berjuang untuk meraih perhatian dan membuat seorang perempuan jatuh cinta lagi. Karena sang perempuan memiliki gangguan memori, akibat kecelakaan mobil. Adam Sandler dan Drew Barrymore benar-benar punya chemistry luar biasa.
2. Wedding Singer
Seorang penyanyi perkawinan harus berjuang mendapatkan cinta seorang perempuan, bersaing dengan seorang pria kaya yang congkak. Bercerita di era 1980-an. Inilah kolaborasi perdana Sandler dan Barrymore.
3. Mr. Deeds
Seorang putra desa tiba-tiba kaya mendadak, karena dia ternyata keturunan seorang triliuner. Walau demikian, dia tetap rendah hati, selalu bersedia berbagi. Oh ya, di film ini ada Winona Ryder, salah satu cewek idola 1990-an!
4. Happy Gilmore
Penggemar golf harus nonton film ini. Bagaimana seorang pemuda pemain ice hockey yang superemosional beralih profesi jadi pegolf handal. Khas Sandler. Kekanak-kanakan, tapi "punya hati."
5. You Don't Mess With The Zohan
Sandler, seorang Yahudi New York, berperan menjadi agen rahasia super Israel yang sudah muak dengan segala peperangan dan perselisihan. Dia pura-pura mati dan pindah hidup di Amerika, mewujudkan impiannya jadi stylish rambut. Lalu jatuh cinta dengan seorang perempuan keturunan Palestina. Kemudian identitas aslinya ketahuan, dan dia bersama sang perempuan harus mendamaikan "kampung Yahudi" dan "kampung Arab" di New York. Dialognya lucu sekali, tapi menyentuh sekali. Terutama ketika yang Arab mengaku lelah dituduh jadi teroris, sementara yang Yahudi juga sebal, karena mereka pun sering disalah sangka sebagai orang Arab! (*)