Catatan
Rabuan
Azrul
Ananda

Ya Tuhan, penyakit modern itu macam-macam ya.

Di kalangan orang berada, ada “penyakit” Affluenza. Di mana orang tua begitu protektif sehingga anaknya tidak tahu apa yang benar dan salah, apa yang sopan dan tidak.

Tapi affluenza belum tentu mengakibatkan kematian. Belakangan, ada “penyakit” modern yang mengakibatkan semakin banyak kematian. Memang tidak dalam skala massal, kira-kira seperti flu. Hampir kita semua pernah mengalaminya, dan ada segelintir yang jadi korban meninggal.

Namanya “Selfitis.”

Ini bukan istilah baru, sudah beberapa tahun nongol. Banyak kalangan psikologi menyebut ini semacam gangguan jiwa. Di saat seseorang merasa butuh melakukan selfie secara terus-menerus untuk mendapatkan pujian dan pengakuan dari orang lain.

Bahwa selfie berlebihan mungkin sudah sangat biasa. Banyak orang di sekeliling kita (atau kita sendiri) melakukannya. Yang bikin saya geleng-geleng kepala, adalah sekarang mulai ada kekhawatiran secara global. Bahwa selfie sekarang sudah menjadi penyebab resmi kematian seseorang.

Ini gara-gara saya dan keluarga sedang merancang rencana liburan bulan Juni mendatang. Salah satu tujuan: Grand Canyon. Dasar kutu buku dan selalu harus membaca (“bacaitis”?), saya baca-baca berita soal lokasi spektakuler di negara bagian Arizona itu.

Eh, berita yang nongol justru orang yang meninggal karena jatuh ke dalam lembah itu. Antara 26 Maret hingga 3 April lalu, dalam kurun delapan hari, ada tiga turis yang meninggal karena jatuh. Ada turis Jepang, Hongkong, dan seorang kakek-kakek Amerika.

Tidak dijelaskan detail mengapa, tapi intinya mereka semua berada terlalu dekat dengan bibir lembah. Khas dunia berita online, berita itu lantas mengantarkan saya ke topik-topik berkait. Dan banyak berita terkaitnya adalah soal mati selfie. Tentang kasus-kasus kematian karena melakukan “killfie,” alias selfie di tempat-tempat yang berbahaya.

Ada artikel yang mengutip riset di India, menyebut total 259 orang sudah meninggal saat melakukan selfie antara Oktober 2011 hingga November 2017.

Berbagai lokasi wisata kondang sekarang memberi perhatian khusus, memberi warning khusus soal selfie. Di Amerika, polisi kehutanan resmi memberi peringatan untuk tidak melakukan selfie di sekitar beruang liar. Taman Nasional Yellowstone membuat daftar lokasi-lokasi khusus, di mana orang dilarang ber-selfie ria.

Di Sydney, ada peringatan selfie di Diamond Bay.

Yang bikin geleng-geleng kepala adalah di Moskow: Polisi Rusia harus mengedarkan brosur “Safe Selfie.” Setelah seorang perempuan tidak sengaja menembak dirinya sendiri di kepala, saat melakukan selfie sambil memegang pistol!

Ya Tuhan…

Kembali ke Grand Canyon, pengelola kawasan menyebut rata-rata sekitar 12 orang meninggal di sana setiap tahunnya. Tapi penyebabnya macam-macam. Bisa serangan jantung, kepanasan, kecelakaan kendaraan, dan lain-lain. Angka yang sangat kecil, mengingat setiap tahun kawasan ini dikunjungi enam juta wisawatan!

Bahwa sekarang ada penyebab kematian baru yang bisa terus berkembang, memunculkan pembicaraan untuk memagari sepanjang mungkin bibir lembah yang luar biasa raksasanya itu.

Sejauh ini, itu tidak akan dilakukan. Pertama, itu akan sangat merusak alam dan pemandangan. Kedua, itu belum tentu jadi solusi menghalangi kematian akibat selfie. Seberapa tinggi pun pagar dipasang, tidak ada yang bisa menghalangi orang untuk melakukan selfie di atasnya!

Lha wong yang mati selfie itu sukanya mencari lokasi aneh-aneh! Masa kita harus merusak alam dan pemandangan hanya untuk melindungi orang-orang yang disebut punya gangguan jiwa?

Bagi yang suka selfie, bukan berarti tulisan ini menyatakan Anda sebagai orang sakit jiwa ya. Kalau buat saya, hal-hal seperti ini saya anggap sebagai sesuatu yang terus mengingatkan. Bahwa dalam segala hal gak perlu over atau berlebih-lebih dan bertumpah-tumpah.

Ada jutaan hal yang bisa mengakibatkan kematian di dunia ini. Sekeren-keren apa pun selfie yang diambil, kalau sampai mati bukan berarti matinya paling keren.

Wkwkwkwk… (azrul ananda)

Comments (4)

Catatan Rabuan

Welcome To Happy Wednesday 2.0

Sudah lebih dari setahun saya tidak menulis Happy Wednesday, sebuah kolom hari Rabu di mana saya bisa menulis sesuka hat...

20 Tahun Cinta Namie Amuro

Entah ini tulisan sudah terlambat 20 tahun, atau mungkin hanya terlambat setengah tahun. Yang jelas ini dekat dengan mom...

Shazam dan Tom Hanks

Maklum, sudah lama tidak pacaran. Sabtu malam lalu (30 Maret), istri saya seret pergi ke bioskop. Nonton Midnight. Tapi,...

Tergila-gila BlackPink

Yap. Tergila-gila K-Pop. Yap. Tergila-gila BlackPink.