Kali ini, cerita "menyejukkan" itu datang dari sebuah seri tentang kuliner.
Saya tidak bisa membayangkan, betapa malunya guru-guru SMA di Amerika sekarang. Usai kegaduhan dan berantakannya debat calon presiden Amerika beberapa hari lalu. Ketika Donald Trump dan Joe Biden menjadi contoh bagi seluruh pelajar di Negeri Paman Sam, bagaimana debat semestinya TIDAK berlangsung!
Apakah sikap saya ini menunjukkan kalau saya juga sudah tidak waras? Semoga tidak. Tuhan, tolong bantu kami. Supaya yang waras tetap waras...
Sukses manusia tentu menyeret popularitas tempat dia berasal. Orang jadi penasaran, ada apa dengan Slovenia?
Sekarang bayangkan kalau liganya tidak sekaya NFL, tidak seprofesional NFL, dan sering plinplan dalam membuat keputusan dan penjadwalan...
Saya benar-benar harus menulis tentang Pierre Gasly. Juara kejutan Grand Prix Italia di Sirkuit Monza, Minggu lalu (6 September). Saya benar-benar gatal, mungkin karena sebelumnya pernah belasan tahun menulis rutin tentang Formula 1.
"Ngapunten, mau tanya. Sepeda kayak gini seharga 489 juta. Masuk akal tidak ya?".
Apakah Anda sudah mulai bosan dengan segala hal yang virtual? Meeting harus virtual, presentasi harus virtual, seminar virtual, event besar pun ditonton secara virtual. Saya kasihan banget sama anak-anak saya, yang sekolahnya pun harus virtual.
Yang tidak saya sangka, semua event akhir pekan itu menjadi pengingat betapa mengerikannya dunia balap. Betapa besarnya risiko-risikonya. Karena ada kecelakaan-kecelakaan, atau nyaris kecelakaan, yang bisa membuat kita gemetar. Mengingatkan kita untuk selalu sadar bahwa hidup ini bisa lewat dalam sesaat.
What goes up, must come down. Apa yang naik, pasti harus turun. Tinggal landing-nya enak atau jeduk hancur.