Generasi anak saya, tampaknya, bakal jadi generasi terakhir yang merasakan mobil berbahan bakar minyak.
Pilkada telah usai, waktunya kembali ke new normal. Kembali bekerja...
Jangankan berkolaborasi, berkomunikasi dengan Pemkot Surabaya bahkan berlanjut jadi sesuatu yang sulit. Saya pernah bertemu hanya berdua dengan Bu Risma, yang begitu saya cintai dan dulu saya dorong habis-habisan untuk menjadi Wali Kota, dan saya bertanya langsung: "Ibu mau apa. Tolong sampaikan ke saya langsung."
Tahun 2020 segera berakhir. Tahun 2021 belum tentu lebih baik, tapi minimal ada harapan menuju ke sana. Walau 2020 bukan tahun yang ingin kita kenang, ada beberapa ucapan perpisahan yang harus saya sampaikan. Kepada para pemeran pembantu di film atau serial yang saya sukai, yang meninggal di tahun tidak mengenakkan ini.
Percuma penggemar olahraga di Indonesia teriak-teriak supaya klub-klub jadi profesional. Percuma semua pihak berteriak supaya olahraga di Indonesia ini jadi industri beneran. Kalau itu semua terhalang oleh ketua umum-ketua umum yang tidak mengerti apa itu industri olahraga, apa itu jabatan profesional, dan yang terparah: Apa itu olahraga yang dia pimpin.
Lewis Hamilton itu seperti penanda usia bagi saya. Dari semua superstar Formula 1, pembalap Inggris itu mungkin adalah yang paling saya perhatikan karirnya dari awal sampai sekarang.
Amerika akan segera punya first lady yang bukan hanya seorang guru, tapi juga seseorang yang lucu!
Rabu hari ini, siang ini, tanggal 4 November WIB, kita mungkin sudah tahu siapa pemenang pemilihan presiden Amerika Serikat 2020. Mungkin teman-teman bule saya akan senang, karena Biden menang. Mungkin dua orang asal Surabaya yang saya tahu itu yang akan senang, karena Trump menang lagi...
Akhir Oktober ini, mulai Jumat, 23 Oktober lalu. Sekuel film Borat beredar. Empat belas tahun setelah seri pertama! Judulnya juga luar biasa: Borat Subsequent Moviefilm: Delivery of Prodigious Bribe to American Regime for Make Benefit Once Glorious Nation of Kazakhstan.
Saya benar-benar jadi minoritas di rumah. Pada dasarnya, saya hanya punya kendali di ruang hobi/kerja saja. Mau nonton apa saja, mendengarkan apa saja, hanya bisa di sana. Semua ruangan lain sudah tidak terkendali, di bawah kekuasaan istri dan anak.